::>>Subscribe

RSS Feed (xml)

::>>Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

--Assalamu Alaikum-- Welcome to my blog,Cafe Net Clinic.... More Than Just an Entertainment..Be closer to me and don't forget to leave your comment

Friday, February 20, 2009

The Never Ending Asia

Pada hari yang sama, setelah cukup puas dengan waktu yang sangat terbatas di Borobudur Temple, peluh keringat dan perut kroncongan tak begitu kuat menghalangi kami untuk melanjutkan tour wisata. Dengan berbekal semangat perjalanan kali ini dilanjutkan ke kota gudeg, Jogjakarta. Apa....... JOGJA, JOGJA !!!! Riuh rendah suara girang di bis pertanda kesenangan yang tak terbayangkan waktu itu. Mengira bis akan berputar kembali ke arah Semarang, dengan sedikit kejutan ternyata bis ke arah barat, menuju kota Jogja... Seketika canda tawa menghiasi perjalanan kami menuju kota Jogja, kota keraton Indonesia.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 40 km dari Candi Borobudur, tibalah kami di kota Jogja. Persinggahan pertama kala itu adalah keraton Jogja, namun sayangnya karena telat, jam tanganku saat itu menunjuk pukul 4.30 itu berarti keraton sudah tutup. Sekilas saya lihat dan amati daerah keraton semacam istana kesultanan yang merupakan daerah eksotis yang bernuansa Jawa tradisional di tengah-tengah pesatnya modernisasi kota ini. Kraton Jogja yang merupakan daerah objek wisata yang telah menawan hati banyak turis lokal maupun mancanegara ini memang menyuguhkan atmosfir yang unik, menarik, indah, nyaman, dan menyenangkan. Banyak aspek kehidupan di dalam Kraton Jogja ini yang masih tetap mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Jawa dari jaman dahulu yang luhur, jadi pantaslah jika daerah ini merupakan "the never ending Asia".
Merasa sedikit kecewa karena tidak sempat melihat pertunjukan keraton secara langsung, maka sebagai gantinya, perjalanan menuju ke arah Surga Cinderamata, Malioboro.........
Menikmati pengalaman berbelanja, berburu cinderamata khas Jogja, wisatawan bisa berjalan kaki sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade), atau bahkan naik delman. Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Jangan lupa menyisakan sedikit uang untuk melihat kaos oblong khas Jogja, DAGADU..Produsen kata-kata ini juga membuka gerai di mal depan malioboro, tapi kalau yang satu ini gak pake nawar. Jangan harap harga 60rb mau turun. Wah memang cukup mahal buat oleh-oleh..Namun jangan khawatir, kalau di Indonesia versi bajakan banyak beredar, nah di sini pula banyak Dagadu-Dagadu aspal alias asli apa palsu dijual. Cuma beda merk aja dan tentunya beda kualitas bahan, tapi kata-kata nya juga tak kalah lucu deh..murah pula. Kalau pandai nawar sih mentoknya harga 20rb.
Alhasil saya pun memboyong 3 kaos. Sepanjang arcade, wisatawan selain bisa berbelanja dengan tenang dalam kondisi cerah maupun hujan, juga bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya.
Saat matahari mulai terbenam, ketika lampu-lampu jalan dan pertokoan mulai dinyalakan yang menambah indahnya suasana Malioboro, satu persatu lapak lesehan mulai digelar. Makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel lele bisa dinikmati disini selain masakan oriental ataupun sea food serta masakan Padang. Serta hiburan lagu-lagu hits atau tembang kenangan oleh para pengamen jalanan ketika bersantap.
Di akhir perjalanan, saya sempatkan berpose ria di alun-alun kota Jogja, dimana setiap sudut kota ini terasa begitu kental dengan nuansa tradisional. Uh... sungguh seperti kata Katon dalam lagunya "suasana Jogja.............." kota indah penuh kenangan.



Tips travel kali ini :
* Ingat 3S nya Aa Gym, sapa senyum dan salam, berhubung kota yang akan kamu masuki adalah kota yang cukup santun
* Sisihkan uang jauh hari sebelum kamu ke Jogja, biar oleh-olehnya juga banyak :)
* Jaga dompet Anda saat berjalan menyusuri Malioboro
* Bawa jam tangan, karena bisa-bisa kamu ngga bakalan nyadar kalau waktu berlalu begitu cepat.
* Dan terakhir, jangan macam-macam dengan wanita Jogja, yang katanya 99% ...... :-)

0 komentar:

Post a Comment

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Berilah komentar yang relevan dengan topik warta ini. Bacalah semua dari warta maupun komentar-komentar lain, sebelum memberi komentar.
- Tidak membuat komentar yang bernuansa SARA, pornografi, menyerang pribadi, menyebarkan kebencian dan kekerasan maupun pendapat yang melanggar hukum.
- Tidak beriklan di kolom komentar ini.
- Gunakan bahasa yang santun dan beri respek pada semua pendapat meskipun berbeda pendapat.
- Gunakan nama asli dan bila Anda sudah menjadi anggota blogspot, upayakan login member terlebih dahulu. Bila belum menjadi anggota, email yang Anda cantumkan di kolom email, tidak akan dimunculkan.
(pada kolom comment as,pilih anonymous kalo Anda tidak memiliki URL dan semacamnya, n tulis nama kamu juga yah...)