::>>Subscribe

RSS Feed (xml)

::>>Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

--Assalamu Alaikum-- Welcome to my blog,Cafe Net Clinic.... More Than Just an Entertainment..Be closer to me and don't forget to leave your comment

Friday, February 20, 2009

Treasure on Magelang

Berawal dari keseringan keluar kota, jepret sana-sini, goes to shop, `n travelling hingga akhirnya saya memutuskan untuk memasukkan entri baru di blog saya dengan label track on travel. Entri kali ini menceritakan perjalanan yang saya lakukan pada akhir bulan Januari lalu (310109). Saya beserta teman-teman seprofesi PLN (tepatnya siswa diklat prajab PLN) mengakhiri bulan Januari di kota Magelang... Bisa tebak tempat paling eksotis di Indonesia even in the world dan salah satu tempat incaran turis mancanegara. Masih belum tau juga..? Ehm gimana kalau saya beri clue lagi. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages. Yup tak lain dan sudah pasti, candi buddha terbesar di dunia, Candi Borobudur. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati. Hey..... I`m there....


Ini adalah kedatangan ku yang kedua kalinya ke sana namun pertama terasa tidak bakalan cukup untuk mengelupas seluk beluk historikal yang tersimpan di sana terlebih lagi ketika si pemandu wisata mengatakan kalau masih banyak patung-patung yang hingga sekarang belum bisa terdefinisikan alias unknown pattern. Pantas saja candi yang konon katanya ditemukan dalam keadaan terkubur, banyak yang sudah raib. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.
Dengan harga tiket (sudah) Rp 12.500/orang belum lagi nambah Rp. 2000/handycam. Cukup mahal juga sih dan tidak logis hanya karena ingin motret kena bayar. Tapi untunglah kamera ku bisa masuk tanpa ikut bayar juga alias disembunyiin. Salah satu kelicikan pertama yang kulakukan hari itu. Berbeda dengan kedatangan ku dulu yang pertama, kali ini selain kunjungannya gratis dan akomodasi ditanggung oleh perusahaan (dimana-mana gratisan itu jauh lebih nikmat), dengan 94 orang teman-teman yang lain, juga sebelum memasuki kawasan Candi, kami masuk ke sebuah mini teater terlebih dahulu, dimana disana akan diputarkan film dokumenter mengenai sejarah serta bagaimana posisi Candi Borobudur di mata dunia. Benar-benar hal yang bisa dibanggakan. Apalagi banyak bule (baca:turis mancanegara) yang ikut berdecak kagum melihat megaproyek tempo doeloe. Saya hanya tidak habis berpikir bagaimana bangunan semegah itu bisa selesai dalam waktu 100 tahun (lama banget) tanpa bantuan seorang pun sarjana arsitek dan hanya mengandalkan kekuatan fisik dan tentu pula daya magis yang kuat.
Sesaat kemudian, waktunya untuk menuju candi, dengan cuaca mendung tapi tetap aja gerah, langkah kaki sigap dan penuh semangat menuju ke titian anak tangga candi. Kata pertama yang keluar, Wooouww...It`s awesome.... Tak cukup dengan itu, jeprat jepret yang sudah menjadi hal yang lumrah dan WAJIB hukumnya dalam setiap tradisi jalan-jalan. Setelah mencapai puncak stupa tertinggi dan terbesar dengan diameter 5 meter, pandangan sudah kulayangkan jauh ke arah sekeliling, nampak pegunungan yang dengan liarnya sejenak merasuk rona imajiku, balutan awan tipis menutupi pepohononan di kejauhan terlihat begitu indah dan eksotis. Belum puas dengan itu, kamera yang sudah mulai menjerit ingin di charge kembali dan memory yang sudah hampir penuh, kusempatkan berfoto ria dengan para bule sexi nan rupawan. Namun dibalik kemegahan bangunan ini ada satu hal dari banyak hal aneh yang ketangkap, Ada semacam antena atau lebih mirip penangkal petir di pucuk stupa. Fungsi nya apa yah...?
Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada seperti ketemu jodoh ketika bisa menggapai anggota tubuh sang buddha dalam arca, atau misteri astronomi kuno yang mengaitkan dengan sistem rasi bintang, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.

tips travel
*jangan lupa bawa payung sebeluym hujan, kalau nggak bisa-bisa kepanasan kalau musim panas dan kehujanan kalau musim hujan, atau mesti nyewa payung dengan harga sekali jalan 3rb.
*jaga kamera kamu sewaktu di loket, jangan sampai ketahuan, atau harus bayar 5rb per sekali masuk.
*bawa minuman dari luar, daripada mati kehausan di tengah jalan.
*gunakan kamera dengan full charge atau harus rela kehilangan objek yang banyak.

Itu aja info travel dari saya and enjoy your trip

0 komentar:

Post a Comment

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Berilah komentar yang relevan dengan topik warta ini. Bacalah semua dari warta maupun komentar-komentar lain, sebelum memberi komentar.
- Tidak membuat komentar yang bernuansa SARA, pornografi, menyerang pribadi, menyebarkan kebencian dan kekerasan maupun pendapat yang melanggar hukum.
- Tidak beriklan di kolom komentar ini.
- Gunakan bahasa yang santun dan beri respek pada semua pendapat meskipun berbeda pendapat.
- Gunakan nama asli dan bila Anda sudah menjadi anggota blogspot, upayakan login member terlebih dahulu. Bila belum menjadi anggota, email yang Anda cantumkan di kolom email, tidak akan dimunculkan.
(pada kolom comment as,pilih anonymous kalo Anda tidak memiliki URL dan semacamnya, n tulis nama kamu juga yah...)